ASSALAMUALAIKUM DAN SELAMAT SEJAHTERA

SELAMAT DATANG KE LAMAN BLOG SAYA.






Sunday, March 7, 2010

PEREMPUAN

Perempuan
gadis
dan wanita
mana teladan
Aishah
dan Khadijah
kalian simpan?

Anai-anai


Dengan gigi kecil
dan kaki sabar
anai-anai mengangkut debu-debu tanah
menghimpun dan membina sebuah istana
keras dan teguh

Tiba-tiba
istana itu diruntuhkan
dengan bahasa muafakat
dan kegigihan kerajinan
anai-anai tidak pernah mengaku kalah
dibinanya semula istana
lebih indah dan gagah
alangkah baiknya
jika waja itu berada dalam jiwa kita

PADAMKAN API PERSELISIHAN

Jangan biarkan ia
terus menyala dan membakar
pohon-pohon persaudaraan
yang tegak berdiri sejak berzaman
subur merimbun di taman kehidupan
lenturkan kehangatannya
dengan jirusan kata bicara ramah
bermakna
ikhlas mengalir dari kolamhati
penuh keinsafan kemanusiaan
pengertian dan kasih sayang
mendalam

Padamkan api itu
usahlah lagi meniup fitnah
yang meranapkan kepercayaan
meruntuhkan tembok kebenaran
segeralah kembali bersatu
jalinkan kasih erat
sebelum kehancuran
sebelum damai
dijemput pulang

SELEPAS BANJIR - Mohd Kassim Mahmud, kota Tinggi, Johor

Buih sengsara
masih berapungan
di laut hidup

Awan duka
masih bertebaran
di atmosfera ketentuan

Sampah derita
masih merayap
di halaman pertimbangan

Peta kewarasan
masih berlumpur
di kamar keliru

Airmata pedih
masih menitis
di tikar harapan

Hanya pohon iman
tak tersungkur
di alur takdir.

HUJAN - Zaharah Nawawi, KL

Hujan semakin lebat
payung tuaku yang patah jemari
terbalik ke atas lalu terlipat
tatkala diterjah titis-titis dingin
beserta angin
yang kian keras datangnya.

SESEKALI PULANGLAH - Amran Saaidin, KL

Masa dan tugas memisahkan kita
dari kehidupan dusun
aku tercampak dibawa angin kota
yang tebal debu-debu
dicakar ombak bandar raya
yang pekat masinnya

Kampong kita khabarnya sudah sepi
hanya tinggal ayah dan ibu
berbudi pada tanah
kita diajak cita-cita dan kerjaya
tinggal jauh di kota

Sesekali pulanglah
melihat kedut orang tua
ibu dan ayah tersayang
pulanglah menyedut angin nipis
membasuh resah dan payah.

WAJAH SEMALAM - Ridzwan Ahmad, Kuala Lumpur

Wajah semalam
aku tinggalkan dalam cermin itu
pecah menjadi seribu kaca
lalu kubuang

Hari ini aku gantikan
cermin baru
bersama wajah muda
untuk seterusnya.