Airmata semalam
airmata dendam
yang mengalir
ke kuala ingatan
tanpa keliru
oleh sesekali ingatan
aku
anak yang kaudidik
dengan kekerasan dan kekejaman
diam-diam mengumpul dendam
dari penderitaan
kesakitan yang kauhadiahkan
setiap kata-katamu
tetap aku ingat
selamanya
Dengan airmata semalam yang tumpah itulah
kukumpul semangat
mula belajar dari rama-rama
tatkala melawan angin yang keras
kali ini aku dituntut
mendepani kesulitan
dengan suatu harapan
tak ingin memungut derita
membilang airmata.
Shuhaili Che Kob Segambut, Kuala Lumpur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment